Mau beli VCO tapi ada yang labelnya EVCO, bedanya apa yang Extra Virgin dan Virgin saja? Apakah ada perbedaan rasa dan aroma, lalu apakah dari segi harga juga ada perbedaan? Begitu banyak jenis metode pembuatan VCO dari yang tradisional dengan fermentasi, ada yang coldpress, ada yang dengan sentrifugal, lalu ada yang DME system, semuanya sangat membingungkan bagi orang awam kan, jadi penjelasannya seperti apa ya?
VCO DEFINISI DARI APCC
Merujuk dari definisi APCC (Asian and Pacific Coconut Community) atau dalam bahasa Indonesianya adalah Komunitas Kelapa Asia dan Pasifik, VCO adalah minyak yang diperoleh dari daging kelapa tua segar, bisa dengan metode alamiah secara fermentasi ataupun dengan metode mesin modern, bisa menggunakan panas ataupun tidak gunakan panas. VCO tidak diproses melalui metode pemurnian menggunakan kimia (refining), pemutih (bleaching), atau penghilang bau (deodorizing). VCO aman untuk dikonsumsi secara langsung tanpa harus diproses lebih lanjut.
APA ADA BEDA KUALITASNYA
Perbedaan kualitas jelas pasti ada dari metode produksi yang berbeda. Meskipun demikian, dari penjelasan lengkap APCC, kita bisa melihat bahwa VCO adalah produk yang sangat aman untuk dikonsumsi secara langsung. Untuk mengerti perbedaan kualitas VCO, baiknya kita pahami dulu prosedur pembuatan dari setiap metode produksi dan apa plus-minusnya masing-masing.
PERBEDAAN DASAR DIPANASKAN / TIDAK
Kebenaran mutlak urusan perminyakan di dapur adalah: “Jangan gunakan minyak goreng lebih dari dua kali, kalau bisa dipakai sekali saja”. Mengapa? Karena minyak yang sudah dipanaskan dan dipakai berulang-ulang akan semakin turun kualitasnya dan tidak baik untuk kesehatan. Jadi guys, dasar dari penamaan VCO Extra Virgin adalah karena APCC menganggap sama saja bahwa metode pemanasan dan tidak dipanaskan cukup disebut VCO saja, namun dari segi marketing dan product positioning bagi merk VCO yang tidak menggunakan panas, produk VCO mereka tidaklah “pantas / bisa” diukur sama bobot kualitasnya dengan merk VCO yang dibuat menggunakan panas.
RANCU REGULASI NAMA JENIS VCO
Bagi para trader yang hanya melihat VCO sebagai komoditas yang diperdagangkan, definisi penamaan dari APCC-lah yang menjadi acuannya. Namun bagi para pemegang merek produk atau produsen VCO, sangatlah penting untuk bisa membedakan kualitas VCO dengan kata Extra Virgin karena beda cara pasti beda hasilnya. Dan beda harga pasti beda kualitasnya karena harga sebuah produk adalah refleksi dari kalkulasi input-output (yield) dari sebuah pabrik.
ATURAN PENAMAAN ACUAN BPOM
Awalnya hampir semua produk VCO mendapatkan ijin edar dari Dinkes otonomi yang berbeda untuk setiap daerah. Registrasi dengan penamaan Extra Virgin bisa dilakukan karena pengisian formulir masih dilakukan secara manual. Dengan berkembangnya teknologi dan struktur perijinan — singkat kata — ada peralihan registrasi ijin edar dari Dinkes ke BPOM menjadi online terpadu. Disinilah ada transisi perubahan nama banyak merk VCO di tanah air yang tadinya Extra Virgin di labelnya harus mengganti menjadi VCO saja karena registrasi produk secara online hanya mengakui 1 jenis VCO saja secara definisi acuan APCC.
CARA MEMILIH VCO BERKUALITAS
Yes, sudah mulai ngerti ya sudah dikupas perlahan-lahan dengan detail, point demi point, sudah mulai jelas mengapa ada VCO yang disebut Extra Virgin dan mengapa ada VCO yang disebut VCO saja. Okay, lalu bagaimana membedakan dan memilih VCO berkualitas? Nantikan posting selanjutnya kita akan pelajari satu persatu cara membuat VCO dan apa yang membedakan hasilnya dari segi rasa, aroma, dan harga. Dan tentunya, apa VCO yang terbaik untuk kamu.